Kadang, aku merasa ingin tahu
seperti apa rasanya menjadi dia. Rindunya, sakitnya, cintanya. Yang rela
menunggumu berlama-lama, yang begitu kamu menelepon untuk datang, dia akan
segera datang. Lalu juga merasakan bagaimana berdebarnya dan betapa excitednya
dia setiap kali kamu memanggilnya untuk bertemu. Ya, bagaimana rasanya?
Atau, aku bisa juga ingin tahu
seperti apa rasanya menjadi dia, yang ketika sedang suntuk-suntuknya, lalu ada
pesan masuk darimu, dan tiba-tiba saja kata suntuk langsung hilang dari kamus
hidupnya. Kamu, adalah kekuatan dan semangat dia. Tidak perlu melihat Golden
Waysnya Mario Teguh, Cukup satu kalimat
sederhana darimu di layar hape-nya.
Atau, mungkin juga ingin tahu
seperti apa rasanya menjadi dia, yang ketika kamu berulang tahun, dia sibuk
membuatkan puisi dan mencari kado ke sana kemari. Menikmati setiap momen yang
dipikirkan dan kebingungannya, apakah kado ini akan kamu suka, atau yang itu?
Atau yang di toko sebelumnya tadi? Atau…? Ya, seperti itu. Bingung tapi mungkin
bahagia.
dan mulai malam ini aku akan mencoba melupakan semuanya. melupakan semua rasa yang berkecamuk di dalam sini (nunjuk dada). mungkin seharusnya aku tetap menjadi aku dan tak akan pernah menjadi dia. kalaupun aku berusaha keras aku pasti akan tersingkir oleh orang-orang yang lebih dulu membahagiakanmu ahh sudahlahh
kalau saja kamu malam ini membaca tulisan ini....
hanya satu yang ingin ku katakan jagalah dia tetap bersamamu, dia lelakimu yang telah lama bersamam. jangan sia-siakan dia yang mencintaimu untuk seseorang yang kamu cintai.......
0 komentar:
Posting Komentar