Genap sudah dua tahun yasmin menunggu kedatangan sang kekasih yang serasa
membawa ketidakpastian buatnya. Tanpa rasa lelah dan bosan yasmin tetap
saja setia menunggunya. Barry Kekasih yang di pacarinya sejak kelas 1
smu ini merupakan cinta pertamanya. Setelah lulus smu barry memilih
pindah ke Berlin mengikuti orang tuanya. Yasmin cewek yang baik dan tulus
merelakan semua itu, dan rela menjalani pacaran jarak jauh (LDR). Ldr
pertama yang mereka jalani masih berjalan mulus dan baik-baik saja
tetapi sebulan setelah itu tiba-tiba saja Barry mengilang bagaikan di
telan bumi. Dia sulit sekali untuk di hubungi, bahkan di jejaring sosial
pun (FB) dia off. "da apa dengan Barry ??" pekik Yasmin dalam hati pada
saat itu.
Hari demi hari pertanyaan-pertanyaan di benak Yasmin tentang
perubahan barry muncul satu persatu. bayang-bayang itu terus saja
menghantui fikirannya. Semenjak loss contact hari-hari yasmin serasa
kurang berwarna. Hanya barry yang bisa membuatnya tersenyum setelah
almarhum mamanya. Dia sosok laki-laki yang sangat sempurnah di matanya,
bukan karena fisiknya, melainkan ketulusan hati yang di milikinya. Dia
sangat menghargai orang khususnya perempuan, dia tidak pernah memandang
orang sebelah mata terutama dirinya seorang gadis biasa yang di tinggal
kedua orang tuanya. Dunia Yasmin serasa berubah, senyum ceria itu tidak
lagi tampak di wajahnya. Hari-harinya begitu hampa. Dia ingat pesan
terakhir yang di sampaikan barry bahwa dia akan datang di saat ulang
tahunnya, "tunggu aku di atas menara, kita akan meneropongi
bintang-bintang lagi", Ucapnya.
yasmin selalu berharap dan yakin kalau barry betul-betul akan menepati
janjinya dan akan menemuinya. Tepat di hari ulang tahunnya, sesuai janji barry, yasmin sudah bersiap di atas menara dengan teropong bintangnya.
Hari ini dia terlihat cerah ceriah menunggu kedatangan laki-laki yang
sangat di sayanginya itu. Detik, menit dan jam pun berlalu, tak
sedikitpun tanda-tanda kedatangan barry. Semuanya menorehkan kekecewaan
yang amat sangat mendalam bagi Yasmin. Tak terasa titik-titik air matanya
pun jatuh membasahi pipihnya. Hari ulang tahunnya kali ini di hisai
dengan tangis kekecewaan.
“kamu di mana barry ??, pliss datang dan temui aku di sini. Aku di sini
menunggumu aku sangat merindukanmu. Tolong jangan jadikan penantian
panjang ku ini sia-sia”. Ucapnya sambil terisak-isak. Dengan langkah
gontai dan perasaan yang amat kecewa akhirnya Yasmin pulang meninggalkan
tempat yang menjadi kenangannya bersama Barry.
Setahun telah berlalu, dan setahun itu pula Yasmin berusaha melupakan
bayang-bayang dan kenangan-kenangannya bersama Barry. Meskipun sulit
tapi ini harus ia lakukan agar tidak menambah beban kekecewaan di
hatinya. Apalah arti menunggu jika sesorang yang kita harapkan
kedatangannya itu tidak lagi mencintai dan memikirkan kita. Ucapnya
dalam hati. Dia sudah merelakan semuanya, mungkin ini adalah pelajaran
hidup buatnya dan mungkin Barry sudah tidak di takdirkan tuhan untuk
jadi miliknya lagi. Tapi semua kebaikan Barry tidak akan pernah ia
lupakan. Jangan lihat ke belakang tapi lihatlah ke depan. Perjalanan
masih panjang dan dia harus memulai lembaran baru lagi. Tak terasa air
matanya menetes lagi ketika melihat fotonya bersama Barry yang sedang
meneropong bintang. Memang harus di akui, melupakan seseorang yang
sangat kita cintai itu sangat sulit dari membalikkan telapak tangan.
Apalagi orang itu sudah sangat menorehkan kebaikan bagi kita. Tapi
kembali lagi, setiap pertemuan pasti ada perpisahan.
Lamunan Yasmin tiba-tiba buyar setelah kedatangan tukang pos. Sepucuk
surat serta sekotak kado sudah berada di tangannya. Dengan hati yang
sedikit deg-degan akhirnya Yasmin membuka dan membaca isi suratnya. Air
matanya lagi-lagi mengalir membasahi pipinya setelah membaca isi surat itu. Ternyata surat
itu dari Barry dan isinya membahas tentang mengapa dirinya tiba-tiba
menghilang. Barry menghilang bukan karena ingin meninggalkan Yasmin,
melainkan dia harus melakukan suatu perbuatan yang sangat membuatnya
dilema. Seorang gadis bernama Grace anak teman ayahnya sekaligus teman
kecil Barry menderita penyakit kanker darah. Umurnya tidak lama lagi.
Tetapi sebelum meninggal dia ingin menikahi orang yang sangat dia cintai
yaitu Barry. Barry di hadapkan pada sebuah kedilemaan yang cukup berat.
Menikahi grace sama saja menghancurkan hati Yasmin dan tidak menikahi Grace
berarti dia membuat sebuah keputusan egois. Akhirnya mau tidak mau Barry
menikahi Grace. Setalah dua bulan pernikan Barry dan Grace akhirnya Grace
pun meninggal dunia. Tetapi sebelum meninggal dia tak lupa menitip salam
kepada Yasmin dan memberikan sebuah boneka yang berbentuk bintang
kesayangannya. Yasmin adalah cinta sejatimu dan kamu harus
mempertahankannya, jagalah dia dan jangan kamu sia-siakan dia. Begitulah kata-ata terakhir yang di ucapkan Grace
sebelum dia pergi.
Tak ada yang bisa Yasmin perbuat kecuali menangis. Di bukanya kotak kado
itu, ternyata isinya adalah boneka berbentuk bintang dan selembar foto.
Di dalam foto itu terlihat Grace yang sedang duduk di kursi roda sambil
memegang boneka bintang. Seketika ada ketenangan yang di rasakan Yasmin.
Aku tak akan menunggumu Barry, apalah arti aku menunggumu di dalam sebuah
ketidak pastian. Biarkanlah berjalan dengan sendirinya dan biarkanlah
waktu yang menunggumu. Tapi aku akan tetap menyayangimu sampai waktu dan
keadaan yang akan menyatukan kita lagi.
sekian. . .
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar