Jangan bertanya kenapa aku melakukan
itu karena aku tidak punya jawabannya. Aku hanya tahu, bahwa hatiku memang
kecil, tapi cukup besar untuk menampung semua hal tentangmu.
Jadi biarkan aku tetap
memperhatikanmu. Biarkan aku melakukan kebodohan-kebodohan dengan bersedia
melakukan apa pun untukmu, seperti sedetik setelah kamu menelepon memintaku
datang, aku segera mengambil jaket dan helmku untuk segera menemuimu. Atau juga
seperti menemanimu tengah malam hanya untuk berbicara hal-hal tidak penting.
Karena menurutku, sebodoh apa pun percakapan kita, itu adalah waktu yang sangat
berharga. Tidak boleh kusia-siakan.
Dan di sela-sela percakapan itu,
kalau kamu melihatku menarik napas panjang, itu aku mencintaimu, hanya saja
lalu menyadari bahwa tidak seharusnya melakukan itu.